Zury Muliandari
1 min readSep 24, 2020

Saya sadar, (sepenuhnya)
Saya terlampau mudah mengulang kesalahan yang sama
Membuat kamu marah, dan jengah?
Membuat kamu merasa rendah, bahkan?

Sebenarnya saya juga tidak ingin, memiliki keragu-raguan yang dalam terhadap perasaanmu untuk saya yang padahal pun tentu masih sangat dangkal (tuh kan, saya sudah bilang bahwa memang susah percaya sama orang)

Beberapa kejadian yang saya alami, yang tentu keberadaannya sudah jauh di masa lalu itu, telah membentuk saya menjadi diri yang seperti ini, di hari ini

Membentuk saya yang tidak bisa tidak membenci segala jenis rahasia
Meski saya tahu kamu tetap berhak memiliki ruang itu, saya pun janji tak akan ganggu.
Tapi jika semuanya kamu rahasiakan. Lalu untuk apa ada saya, di hidupmu?

Saya butuh bermacam-macam validasi agar kemudian mengerti jika kamu benar membutuhkan saya

Saya butuh berkali-kali terlibat konflik, salah paham, perang batin, agar paham bagaimana caramu memecahkan 'kita'

Tapi sepertinya kamu tidak seperti itu. Kamu tidak ingin itu. Kamu bosan, ya? Dengan kepala saya yang selalu berlika-liku?

Tak apa, saya sudah memprediksi ini sejak membaca matamu di kali pertama.

Dan terakhir, saya ingin berdamai. Tidak hanya dengan kamu, tapi juga dengan semua yang bernaung dalam diri saya.

Lelah rasanya, (berkelahi dengan yang tak ada)

Zury Muliandari
Zury Muliandari

Written by Zury Muliandari

Perihal pekerjaanku; menjadi penulis untuk kantor di kepalamu | Mari terhubung, IG: @zu.ryyy

No responses yet