Dimensi tanya #keempat : berkunjunglah

Zury Muliandari
3 min readMay 5, 2020

--

Tangkapan layar dari pesan di atas adalah potongan percakapan saya dengan Wildan Ahmi, kira-kira satu tahun yang lalu. Tetapi rasanya percakapan tersebut masih membekas di ingatan saya sampai pagi tadi.

Ahmi, jika suatu hari kamu membaca pertanyaan atau pernyataan pada laman ini, semuanya tertuju untukmu.

Ahmi, bagaimana bentuk kemuliaan itu? apakah ia kumpulan titik-titik kebaikan yang menjadi garis lengkung tak terputus serupa lingkaran? atau malah abstrak; tak berwujud, tak berbentuk. Kemuliaan, apakah ia memiliki warna? mungkin oren yang ronanya keemasan? atau nisbi? kemudian menjadi ganjil yang masih harus digenapkan dengan banyak rupa keniscayaan?

Sungguh saya ingin mengunjunginya, Ahmi.

Mungkin pada lirih doa setelah kumandang adzan yang menggetarkan jiwa saya. atau pada sujud terakhir dalam masjid Nabawi yang Rasul bilang akan Allah lipatgandakan pahalanya 1000 kali.

ah, tapi apakah saya pantas menerjemahkan bahasa kemuliaan dengan hitungan pahala seperti itu?

Oh mungkin ada pada kunjungan ke Museum Louvre di gurun pasir Kalahari. Barangkali ia tergambar dalam empat ribu lima ratus buah lukisan yang menunjukkan kisah hidup dan kondisi lingkungan semasa orang-orang Afrika tinggal di gurun tersebut.

Bukankah cerita tentang kemanusiaan selalu dekat dengan kemuliaan? Memahami bagaimana mereka menyanyagi kearifan buminya adalah petualangan menarik yang akan membuat saya terkagum-kagum dengan peradaban di sana.

Ahmi, kau tahu kan setiap tanggal 5–15 Mei ada parade menyambut mekarnya bunga tulip di Belanda? Pada parade tersebut, katanya akan ada karnaval dari masyarakat yang mengenakan pakaian tradisional dan menari bersama pasangan mereka masing-masing sambil menyanyikan lagu khas negeri keju itu.

Ahmi, bukankah perayaan atas cermin persaudaraan sebangsa juga merupakan kemuliaan paling indah? Bolehkah aku berkunjung ke sana?

Atau kau ingin aku bangun lebih pagi saat berada di Maroko agar bisa mengunjungi Jemaa el-Fnaa pada kawasan Old Medina? Kau ingin aku berbelanja sayur-sayuran dan memuliakan pedagang wanita yang kebanyakan juga menjajakan jasa henna dan seni lukisan tangan di sana? Sungguh Ahmi, aku berjanji akan bertransaksi dengan jujur serta berkata santun tanpa menyinggung perasaan mereka jikalaupun ternyata ada salah satu dagangannya yang sudah tak layak untuk dibeli. Aku akan berusaha menjahit mulutku agar tidak sedikitpun mencaci atau memaki.

Karena aku sadar, lisan adalah bagian yang sensitif untuk menjaga kemuliaan perempuan.

Ahmi, aku ingin sekali mengajak kedua orangtuaku ke Venesia, di Italia. Ke sebuah kota terindah yang pernah dibangun manusia karena seluruh sudutnya telah menjadi warisan dunia. Ahmi, Venesia adalah kota yang romantis, sementara orangtuaku tidak. Mereka lebih sering bertengkar dan membuat keributan. Aku ingin ketika kelak mereka ke sana, keduanya terjebak dalam nuansa penuh cinta.

Aku ingin mereka saling memuliakan, saling menguatkan, hingga pada waktunya kelak dipisahkan.

Ohiya aku harus berkunjung ke Jepang, lebih tepatnya ke Tokyo, Osaka, Nagoya, Hiroshima dan Kyoto. Aku ingin melihat tradisi Hanami di sana. Ikut berkumpul di bawah pohon sakura untuk mengamati kepiawaian masyarakat lokal yang sedang membuat puisi klasik. Aku senang, karena meski dulu kegiatan ini hanya boleh dilakukan oleh para bangsawan, tapi kini sudah diizinkan untuk diikuti semua orang.

Itu suatu kebijakan yang sangat mulia kan, Ahmi?

Selain Acropolis yang ada di Yunani, Uzbekistan juga mempunyai situs sejarah. Namanya Itchan Kala. Kota tua ini memiliki banyak monumen sakral. Kau tahu? Tembok kota yang berdinding bata dan dilindungi empat gerbang, sempat hancur beberapa kali, namun selalu berhasil dibangun kembali. Mengapa begitu hebat kebaikan yang hendak dilestarikan ini? Aku ingin mengunjunginya, mempelajari banyak kemuliaan yang diabadikan di sana.

Ahmi, kemuliaan bukan hanya milik manusia dan peradabannya. Namun milik entitas lain yang juga hidup di bumi. Taman Nasional Los Glaciares, Argentina, merupakan rumah bagi bongkahan es raksasa yang sangat menakjubkan di jajaran pegunungan Andes.

Lihat Ahmi, bagaimana keteraturan dan keseimbangan ekosistem alam semesta dapat membantu saya untuk menyadari betapa Maha kemuliaan-Nya.

Tetapi sayang, dalam 20 tahun mendatang gunung tertinggi di Afrika mungkin terancam karena akan kehilangan mahkota gletsernya akibat perubahan iklim. Padahal puncak gunung Klimanjaro yang tertutup salju dan jadi lambang Tansania ini sudah lama tidak menumpahkan lava dan memiliki daerah sekitar yang subur sehingga masih hididupi ribuan orang.

Aku membayangkan jika ada bayi kecil baru lahir di antara penduduk itu, akan bagaimana masa remajanya berlangsung? Semoga Tuhan selalu melimpahkan kemuliaan untuk orang-orang di sana.

Ahmi, pikiran saya sudah berkelana terlalu jauh.

Jadi, di mana kemuliaan itu? Saya ingin berkunjung dan mengucapkan salam.

--

--

Zury Muliandari

Perihal pekerjaanku; menjadi penulis untuk kantor di kepalamu | Mari terhubung, IG: @zu.ryyy