Zury Muliandari
1 min readApr 22, 2020

sore tadi,
kerinduan dituangkan
dalam cangkir-cangkir waktu
sebagian mendidih di bibirku
dan sisanya beku di tenggorokanmu

aku lupa, kita memang tak pernah satu bahkan soal cara menenggak rindu

sungguh kau tampak syahdu
nikmati hari barumu
sedang aku; masih terpahat
jadi patung yang kaku
menangis tersedu pada diorama masa lalu

April, hari ke 22.

Zury Muliandari
Zury Muliandari

Written by Zury Muliandari

Perihal pekerjaanku; menjadi penulis untuk kantor di kepalamu | Mari terhubung, IG: @zu.ryyy

No responses yet