aku selalu gagal menulis panjang lebar. berkali-kali aku berencana, dan mulai pelan-pelan untuk menulis kalimat yang di dalamnya memiliki banyak pertanyaan untuk diuraikan, tetapi tetap saja---akhirnya menggantung, tidak jelas.
tulisan yang (kayaknya) sistematis hanya kubuat untuk memenuhi tugas kuliah dan dulunya untuk memenuhi keinginan menang di beragam lomba karya ilmiah.
tapi sekarang, rasanya selain semakin malas bicara, aku juga semakin malas menulis (re; mengetik). sifat sarkas yang sudah mendarah daging membuatku selalu memilih puisi-puisi pendek untuk mengungkapkan banyak hal.
tak ada yang menggantung di sana (di tubuh puisi barangkali), tetapi juga tidak selesai. hanya saja, tubuh itu akan selalu mengandung pertanyaan yang kadang retoris. jadi cukup dan biarkan saja dia ada; seada-adanya. lagipula untuk apa ilmu tafsir dilahirkan? ah, ngaco kan.
jadi, aku hanya ingin bilang, padahal saat ini aku ingin sekali merangkai banyak kalimat. mungkin tentang;
-kebahagiaanku, sebab buku kedua yang kuberi judul "Moksha" telah lahir februari lalu dan mendapat respon cukup baik di instagram. rasanya aneh aja, buku yang kutulis dengan pemikiran setengah waras itu sekarang telah dipeluk oleh beberapa orang, bahkan juga mereka yang asing, yang tak kukenal. padahal ku pikir menerbitkan buku dengan penerbit indie tidak akan semenyenangkan ini, tetapi ternyata ... suka cita itu terlampau mega.
-juga tentang kerinduan. yang entah milik siapa, tetapi tiap detiknya berteriak di dada.
-hm, tentu saja tentang corona. aduh, tapi energiku rasanya sudah habis duluan sebelum mulai di paragraf pertama.
-tentang kesunyian.
-ohiya, tentang kecintaan untuk dunia jurnalistik yang baru-baru ini hangat di kepala. saking hangatnya, ingin meledak. sebentar lagi saya sempro kawan-kawan, doakan:')
-tentang anak-anak, lebih tepatnya tentang bagaimana saya ingin berinteraksi dengan mereka. membacakan dongeng, mengajari menanam bunga-bunga kecil, mengajak mereka berdansa, bernyanyi lagu bintang di langit, dan banyak hal lain. nggatau, aku nggak pernah bener2 kepikiran mau punya suami, tapi aku ingin punya anak-anak; yang banyak.
-aku lupa
btw saya tau gambar di tulisan ini sangat nggak relate dengan isinya. tapi saya pengen aja, unggah itu. sebuah potongan video dari keresahan bung fiersa di kanal youtubenya semalam. kalau belum nonton, gih sana mampir dulu.
babai, aku mau hilang lagi; dari bumi.